1. Overheating (Panas Berlebih)
Kendala: Salah satu masalah paling umum yang terjadi pada kompresor screw adalah overheating atau panas berlebih. Ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti sirkulasi udara yang buruk, filter udara yang tersumbat, atau pelumas yang tidak mencukupi.
Tips Mengatasi:
- Periksa sistem pendingin: Pastikan kipas pendingin berfungsi dengan baik dan tidak ada sumbatan pada radiator atau sistem pendingin lainnya.
- Bersihkan filter udara secara rutin untuk memastikan udara yang masuk ke dalam kompresor bersih dan tidak terhambat.
- Cek level pelumas: Gunakan pelumas yang sesuai dengan rekomendasi pabrik dan pastikan levelnya cukup. Pelumas yang kurang akan meningkatkan gesekan dan suhu operasi.
Trik Pencegahan:
- Lakukan perawatan berkala pada sistem pendingin dan filter udara. Overheating sering kali terjadi karena perawatan yang kurang rutin.
- Pastikan kompresor dipasang di tempat yang memiliki sirkulasi udara baik agar proses pendinginan berjalan optimal.
2. Penurunan Tekanan Udara
Kendala: Jika kompresor screw tidak menghasilkan tekanan yang cukup, hal ini bisa disebabkan oleh kebocoran di sistem, masalah pada katup atau komponen internal yang aus.
Tips Mengatasi:
- Periksa adanya kebocoran: Lakukan pemeriksaan pada seluruh jalur distribusi udara, mulai dari pipa, sambungan, hingga valve untuk memastikan tidak ada kebocoran.
- Cek katup intake dan discharge: Pastikan katup berfungsi dengan baik dan tidak tersumbat atau rusak.
- Periksa rotor ulir: Bila ada kerusakan atau keausan pada ulir (screw), maka proses kompresi udara tidak akan berjalan optimal. Hubungi teknisi profesional jika rotor perlu diperbaiki atau diganti.
Trik Pencegahan:
- Lakukan inspeksi visual secara rutin untuk memeriksa kebocoran kecil sebelum menjadi masalah besar.
- Gunakan suku cadang berkualitas tinggi saat melakukan perbaikan atau penggantian, terutama pada bagian rotor dan katup.
3. Pelumasan Tidak Memadai
Kendala: Kompresor screw memerlukan pelumasan yang baik untuk menjaga rotor dan komponen bergerak lainnya agar bekerja dengan optimal. Pelumasan yang tidak memadai bisa menyebabkan keausan prematur dan overheating.
Tips Mengatasi:
- Cek level dan kualitas oli secara teratur. Jika oli terlihat kotor atau levelnya rendah, segera ganti atau tambahkan oli yang sesuai dengan spesifikasi pabrik.
- Ganti filter oli secara berkala untuk memastikan aliran oli tetap bersih dan tidak terkontaminasi.
Trik Pencegahan:
- Selalu gunakan pelumas yang direkomendasikan oleh pabrikan, karena spesifikasi yang salah bisa mempercepat kerusakan komponen.
- Buat jadwal perawatan rutin untuk penggantian oli dan filter oli guna mencegah penurunan kinerja kompresor.
4. Kebisingan Berlebihan
Kendala: Kebisingan berlebihan bisa menjadi tanda adanya masalah mekanis atau komponen yang aus pada kompresor. Ini sering terjadi karena masalah pada bearing, rotor, atau sistem sirkulasi udara yang tersumbat.
Tips Mengatasi:
- Periksa bearing: Bila bearing mulai aus, akan terdengar suara mendengung atau gemeretak yang tidak biasa. Segera ganti bearing yang rusak.
- Cek keseimbangan rotor: Jika rotor tidak berputar dengan baik, bisa menyebabkan suara berisik. Keseimbangan rotor perlu diperiksa dan disesuaikan oleh teknisi.
- Pastikan filter udara bersih: Filter yang kotor bisa memicu kebisingan akibat aliran udara yang terhambat.
Trik Pencegahan:
- Perhatikan suara yang tidak biasa pada kompresor, karena ini bisa menjadi indikator awal masalah yang lebih serius. Lakukan perbaikan segera sebelum kerusakan memburuk.
- Lakukan perawatan rutin pada bagian-bagian yang sering mengalami gesekan seperti bearing dan rotor.
5. Kelebihan Kondensasi
Kendala: Pada beberapa kondisi, kompresor screw dapat menghasilkan kondensasi berlebih yang bisa mengganggu kinerja sistem dan menyebabkan masalah pada alat atau mesin yang menggunakan udara bertekanan tersebut.
Tips Mengatasi:
- Gunakan dryer atau pengering udara: Alat ini dapat mengurangi kelembaban di udara terkompresi sebelum digunakan dalam sistem.
- Periksa drain valve: Pastikan drain valve berfungsi dengan baik untuk mengeluarkan air kondensasi yang terakumulasi di tangki.
Trik Pencegahan:
- Instal sistem pengering udara yang tepat sesuai dengan kebutuhan industri Anda untuk menghindari masalah akibat kelembaban yang berlebihan.
- Periksa dan bersihkan drain valve secara berkala untuk memastikan tidak ada akumulasi air yang dapat menyebabkan korosi.
6. Shutdown Otomatis (Trip)
Kendala: Kompresor screw yang sering mati mendadak atau mengalami shutdown otomatis biasanya disebabkan oleh sensor yang mendeteksi kondisi abnormal, seperti suhu berlebih, tekanan terlalu tinggi, atau pelumasan yang kurang.
Tips Mengatasi:
- Periksa sensor suhu dan tekanan: Pastikan sensor berfungsi dengan baik dan tidak memberikan pembacaan yang salah.
- Cek sistem pendingin: Pastikan kipas pendingin dan radiator bekerja secara optimal.
- Cek pelumas: Jika pelumas kurang atau terlalu panas, kompresor bisa mati untuk mencegah kerusakan.
Trik Pencegahan:
- Lakukan pemeriksaan rutin pada sistem pendingin, sensor, dan pelumas untuk memastikan semua komponen bekerja dengan baik.
- Jangan abaikan peringatan pada panel kontrol kompresor. Segera identifikasi masalah dan lakukan perbaikan sebelum menyebabkan shutdown total.
Meski kompresor screw terkenal andal dan efisien, pemeliharaan yang baik adalah kunci untuk menghindari kendala yang sering terjadi. Dengan memahami beberapa masalah umum dan menerapkan tips serta trik di atas, Anda dapat memastikan kompresor screw berfungsi dengan optimal dan mencegah downtime yang tidak perlu. Selalu lakukan perawatan berkala dan gunakan suku cadang berkualitas untuk menjaga performa kompresor tetap maksimal.
Jika Anda mengalami masalah yang lebih kompleks atau memerlukan bantuan profesional, jangan ragu untuk menghubungi Hanstech tim teknisi ahli kami siap untuk membantu untuk perbaikan dan konsultasi lebih lanjut.